Total Pageviews

Sunday 30 March 2014

Pemilu, Siapa Yang Anda Pilih? Non Muslim?

Bismillah.

Pemilihan umum tinggal menghitung hari. Mulai dari calon anggota legislatif hingga calon presiden sudah bisa ketahui melalui pamflet, poster bahkan iklan di media elektronik.

Yang mengusik saya adalah munculnya sosok dengan latar belakang agama minoritas yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Sebelumnya sudah lebih dulu ada wakil gubernur yang suka "marah-marah" memimpin kota megapolitan dengan latar belakang agama minoritas.

Lantas apa masalahnya? Toh, gak ada larangan dalam undang-undang, negara kita negara demokrasi, maka siapapun boleh untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin. Iya. Memang dalam hukum negara tidak ada masalah. Namun, dalam pandangan hukum Islam, ini adalah masalah besar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam QS Al-Maidah: 51


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.”
[Al-Maidah: 51]
Banyak perintah Allah lainnya untuk tidak mengangkat non muslim sebagai pemimpin, jangankan pemimpin, teman setia saja tidak boleh. Allah "mengancam" tidak akan memberi pertolongan kepada makhluknya yang mengangkat pemimpin dari golongan orang kafir. Lihat Q.S Al-Imron: 28. " Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian. niscaya lepaslah pertolongan Allah kecuali karena siasat memelihara diri dari sesuatu yang datakuti mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)." 

Kalau mau lihat hasil dari pimpinan seorang non muslim, tengoklah ke Jakarta. Banyak keputusan khalayak yang diambil tidak pro kepada muslim. Jakarta semakin jauh dari nuansa Islam. Takbiran keliling dilarang, konser metalica malah gubernurnya ikuta-ikutan nonton. Acara tahun baru gegap gempita, memfasilitasi acara malam muda-mudi sampe-sampe jalan ditutup. Membongkar masjid, tapi pembangunan tempat ibadah agama lain di area mayoritas muslim dipersilahkan. Lokalisasi mau dilegalkan. Nih banyak lagi, meluncur aja ke TKP.

Ingat, Allah tidak akan menolong kita. Kalau Allah tidak mau menolong siapa lagi?!

Negara dengan minoritas muslim, mereka tidak mengangkat muslim sebagai pemimpinnya, malah kebebasan beribadah dilarang. Tengok Bulgaria, Polandia, Perancis, Rusia! Mau jadi mayoritas yang diperlakukan seperti minoritas? Meski sekarang begitu. Kita menolak pembangunan rumah ibadah agama lain di daerah mayoritas dibilang tidak toleran. Kita membangun masjid di dekat perkampungan mereka dibilang semena-mena.

Jadi, cerdaslah memilih. Ini juga berlaku untuk anggota legislatif. Pilih mereka yang benar-benar amanah, jujur. Caranya? Lihat track record mereka kalau sudah pernah menjabat. Atau kalau baru, lihat track record partai. Karena mau tidak mau, mereka tentu akan mengusung visi dan misi dari partainya.
Ini nih sebagai referensi..



Rasulullah bersabda

سيأتي على الناس سنوات خداعات يصدق فيها الكاذب و يكذب فيها الصادق و يؤتمن فيها الخائن و يخون فيها الأمين و ينطق فيها الرويبضة قيل : و ما الرويبضة ؟ قال : الرجل التافه يتكلم في أمر العامة
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, dimana pendusta dipercaya dan orang jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah dan orang yang amanah dikhianati, dan berbicara di zaman itu para Ruwaibidhoh.” Ditanyakan, siapakah Ruwaibidhoh itu? Beliau bersabda, “Orang bodoh yang berbicara dalam masalah umum.”[HR. Al-Hakim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’, no. 3650].

Jangan mau hak suara kita dibeli dengan selembar uang, sekarang mereka memberi, setelah terpilih mereka akan mengambil hak-hak kita, rakyat yang diwakilkan oleh mereka. Jangan hanya menilai dari blusukan tanpa solusi, cari mereka yang benar-benar pintar mengolah masalah, memberi solusi.

Jangan juga memilih menjadi golput. Tidak akan menyelesaikan persoalan. Pasti ada yang baik diantara yang busuk-busuk itu. Lihat kesehariannya, lihat keluarganya. Golput hanya akan memenangkan minoritas. Jangan menjadi tak acuh, karena ini negara kita. Tempat kita dilahirkan, menumpang hidup dan kelak akan mati di tanah air ini.

Semoga bisa membuka mata hati kita agar dapat menjadi pemilih yang cerdas.

No comments:

Post a Comment